Saturday 1 August 2015

Pengantar Psikologi

Psikologi berasal dari perkataan psyche yang diartikan jiwa dan perkataan logos yang berarti ilmu pengetahuan. Psikologi sering diartikan dan diterjemahkan sebagai ilmu pengetahuan tentang jiwa. Psikologi merupakan suatu ilmu yang meneliti serta mempelajari tentang prilaku atau aktivitas – aktivitas dan perilaku serta aktivitas –aktivitas itu sebagai manifestasi hidup kejiwaan.
Dalam masalah perkembangan manusia terdapat faktor – faktor yang mempengaruhinya. Teori nativis menyatakan bahwa perkembangan manusia itu berasal dari faktor keturunan yang di turunkan sejak dilahirkan. Teori empirisme menyatakan perkembangan manusia berasal dari pengalaman – pengalaman yang di perolehnya. Dan terori konvergensi merupakan penggabungan antara teori empirisme dan nativisme yakni perkembangan manusia berasal bawaan dari lahir serta pengalaman – pengalaman yang didapat.
Beberapa pandangan dari Psikologi, Psikologi fungsional yeng memandang psikis (mind) sebagai fungsi atau digunakan oleh organisme untuk menyesuaikan atau beradaptasi dengan lingkungannya. Psikologi Behaviorisme memandang bahwa kesadaran merupakan hal yang dubious, sesuatu yang tidak dapat diobservasikan secara langsung dan secara nyata. Psikologi Gestalt adalah berpusat bahwa apa yang dipersepsi itu merupakan suatu kebulatan, suatu unity atau suatu Gestalt. Psikologi Psikoanalisis memiliki tujuan membawa ke tingkat kesadaran mengenai ingatan atau pikiran – pikiran yang direpres atau ditekan, yang diasumsikan sebagai sumber perilaku yang tidak normal dari pasiennya. Psikologi Humanistik yakni psikologi harus mempelajari kedalaman sifat manusia, selain mempelajari perilaku yang Nampak juga mempelajari perilaku yang tidak Nampak mempelajari ketidaksadaran sekaligus mempelajari kesadaran. Psikologi Kognitif memandang psikologi sebagai suatu ilmu tentang perilaku dan proses mental (the science of behavior and mental processes).
Telah dikemukakan bahwasannya manusia merupakan makhluk yang berjiwa dan kenyataan ini kiranya tidak ada yang membantah, dan kehidupan kejiwaan itu direfleksikan dalam perilaku, aktivitas manusia. Berikut akan dipaparkan mengenai pristiwa – peristiwa kejiwaan dari manusia.
Persepsi merupakan suatu proses yang didahului oleh proses pengindraan, yaitu merupakan proses diterimanya stimulus oleh individu melalui alat indera atau juga disebut proses sensoris. Faktor – faktor yang berperan dalam persepsi yakni objek yang dipersepsi, alat indera, syaraf, dan pusat susunan syaraf, dan perhatian. Proses terjadinya persepsi, objek menimbulkan stimulus, dan stimulus mengenai alat indera atau reseptor, stimulus yang diterima oleh alat indera di teruskan oleh syaraf sensoris ke otak (terjadi proses kesadaran).
Ilusi merupakan kesalahan individu memberikan interprestasi atau arti terhadap stimulus yang diterimanya. Biasanaya halusinasi merupakan pendahuluan ketidak normalan jiwa. Dengan uraian ini akan jelas perbedaan antara halusinasi dengan ilusi. Terdapat faktor yang mempengaruhinya yakni faktor ke-alaman, faktor stimulus dan faktor individu.
Bayangan atau tanggapan yakni suatu kemampuan membayangkan dan menanggap kembali hal – hal yang telah diamati. Bayangan eidetic merupakan bayangan yang sangat terang, sangat jelas seperti mengahadapi objeknya sendiri. Halusinasi merupakan kondisi dimana individu merasa bahwa ia seakan – akan menerima sesuatu stimulus yang sebenarnya secara objektif stimulus tersebut tidak ada.
Fantasi ialah kemampuan jiwa untuk membentuk tanggapan – tanggapan atau bayangan – bayangan baru. Fantasi bisa disadari dan bisa tidak disadari. Macam – macam fantasi fantasi menciptakan, fantasi mengabstraksi, fantasi mendeterminasi, dan fantasi mengombinasi.
Ingatan yakni apa yang pernah dialami oleh manusia tidak seluruhnya dilang, tetapi disimpan dalam jiwanya dan apabila diperlukan hal – hal yang disimpan itu dapat ditimbulkan kembali dalam alam kesadaran. skema dalam ingatan yakni learning (memasukkan) – retention (menyimpan) dan remembering (mengeluarakan kembali).
Belajar merupakan suatu proses, yang mengakibatkan adanaya perubahan perilaku (change in behavior or performance). Ini berarti setelah belajar individu mengalami perubahan dalam perilakunya. Perilaku dalam arti overt behavior atau inert behavior. Problem solving adalah directed, yang mencari pemecahan dan dipicu untuk mencapai pemecahan tersebut.
Intelegensi, menurut panitia Padagogik (1953) yang mengangkat pendapat Stern yakni daya penyesuaian diri dengan keadaan bau dengan menggunakan alat – alat berpikir menurut tujuannya. Setiap individu memiliki intelegensi yang berbeda dikarenakan perbedaan dalam prose belajar dalam segi intelegensinya.
Perasaan dan emosi disifatkan sebagai suatu keadaan kejiwaan pada organism atau individu sebagai akibat adanya peristiwa atau presepsi yang dialami oleh organisme. Persaan adalah keadaan individu sebagai akibat dari presepsi terhadap stimulus baik eksternal maupun internal. Emosi merupakan reaksi yang kompleks yang mengandung aktivitas dengan derajat yang tinggi dan adanya perubahan dalam kejasmanian serta berkaitan dengan perasaan yang kuat.
Motif sebagai pendorong pada umumnya tidak berdiri sendiri, tetapi saling kait mengait dengan faktor – faktor lain. Hal – hal yang dapat mempengaruhi motif disebut motivasi. Motivasi merupakan keadaan dalam diri individu atau organisme yang mendorong perilaku ke arah tujuan. Motivasi mempunyai 3 aspek yakni (1) keadaan terdorong dalam diri organisme, (2) perilaku yang timbul dan terarah karena keadaan, dan (3) goal atau tujuan yang dituju oleh prilaku tersebut.

No comments:

Post a Comment